macam macam automizer

 

Mengenal Atomizer

RDA terbaik
Mod vape bisa dipasangkan dengan beragam atomizer yang berbeda-beda dengan karakteristik masing-masing. (foto: Shutterstock)

Saat membeli paket vape, kamu akan memiliki tiga bagian berbeda pada umumnya, yaitu mod, baterai, dan atomizer. Sebelum dibagi menjadi tipe RTA dan RDA, atomizer ini juga dibagi menjadi dua jenis. Pertama, jenis premade atomizer yang biasanya digunakan oleh para pemula yang belum mengerti cara mengganti coil (kawat) dan kapas.

Jenis kedua adalah rebuildable atomizer. Atomizer jenis ini lebih fleksibel karena pengguna bisa membentuk sendiri pada bagian coil-nya. Mulai dari tipe coil-nya sampai berapa gulungan coil yang diinginkan untuk mencapai volume uap dan kepekatan rasa pada tingkat tertentu.

Pilih Atomizer RDA, RTA, atau RDTA?

RDA terbaik 2
Atomizer terbagi menjadi tiga jenis, yaitu RDA, RTA, dan RDTA. (foto: Shutterstock)

Atomizer yang lebih populer digunakan adalah jenis rebuildable atomizer berkat kemudahannya untuk disesuaikan. Rebuildable atomizer ini dibagi menjadi tiga tipe yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tipe pertama adalah RDA (Rebuildable Dripping Atomizer) yang membuat pengguna dapat dengan mudah meneteskan cairan pada kapas yang telah diselimuti coil. Pengguna harus meneteskan cairan terlebih dahulu sebelum mulai menyalakan vape-nya.

Tipe kedua adalah RTA (Rebuildable Tank Atomizer) yang memiliki tangki untuk menampung cairan. Cairan ini kemudian merambat melalui kapas untuk kemudian dipanaskan lewat coil untuk dihisap. Pengguna dapat mengisi tangki tersebut sampai penuh agar tidak perlu repot meneteskan cairan saat ingin menghisapnya.

Terakhir adalah tipe yang menggabungkan keduanya, yaitu RDTA (Rebuildable Dripping Tank Atomizer). Tipe ini merupakan kombinasi antara RDA dan RTA sehingga pengguna bisa menyimpan cairan di dalam tangki atau langsung meneteskannya di atas coil/kapas.

Ketiga tipe atomizer ini pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang bisa disesuaikan dengan karakter para penggunanya. Simak ulasannya berikit ini.

Kelebihan dan Kekurangan RDA

kelebihan dan kekurangan RDA
Kelebihan RDA adalah bisa menghasilkan cloud yang lebih tebal dan pekat. (Foto:Shutterstock)

Jika kamu ingin merasakan volume uap yang tebal dan rasa yang pekat pilihan tepat jatuh pada atomizer RDA. Setiap tetes yang diberikan ke coil atau kapas akan meresap dengan baik sehingga rasanya akan lebih maksimal dan kamu pun dapat lebih menghemat cairan vape yang digunakan.

Di sisi lain, RDA pun memiliki sejumlah kekurangan. Pertama, kamu harus meneteskan cairan setiap kali ingin vaping. Kedua, karena bentuknya yang cenderung terbuka ada kemungkinan cairan akan rembes keluar sehingga kamu harus lebih sering membersihkannya.

Kelebihan dan Kekurangan RTA

kelebihan dan kekurangan RTA
Kalau nggak mau repot tuang-tuang liquid, RTA bisa menjadi pilihan yang tepat. (foto: Shutterstock)

Beralih ke RTA, atomizer yang satu ini cocok bagi pengguna yang tidak ingin repot meneteskan cairan setiap ingin vaping. Kamu tinggal menuangkan cairan secukupnya ke dalam tangki dan biarkan cairan tersebut meresap ke dalam kapas untuk dihisap. Pada RTA juga jarang ditemukan terjadinya kebocoran cairan yang bisa membuat kamu harus membersihkannya.

Kekurangannya, kamu tidak bisa melakukan chain vaping (vaping secara terus menerus) karena dapat menyebabkan kapas cepat kering dan gosong. Kamu harus menunggu cairan meresap ke dalam kapas agar bisa vaping secara lancar. Selain itu, rasa dari liquid-nya juga akan tidak terasa terlalu pekat karena proses meresap ke kapas yang membutuhkan waktu.

Kelebihan dan Kekurangan RDTA

rda-terbaik-5
RDTA bisa mengakomodir keingingan pengguna yang butuh RDA dan RTA dalam atomizer saja. (Foto: Shutterstock)

Buat kamu yang menginginkan uap yang banyak dan kepraktisan saat vaping bisa mencoba menggunakan atomizer RDTA. Atomizer yang menggabungkan konsep RDA dan RTA ini menjadi jawaban yang tepat bagi kamu yang ingin memiliki dua tipe atomizer dalam satu atomizer saja.

Namun, kelemahan keduanya juga terdapat di atomizer ini. Kamu harus rajin membersihkan tutupnya karena cairan yang rembes. Selain itu, kamu juga akan lebih boros kapas karena kapas harus cukup panjang untuk bisa masuk ke dalam tangki tempat cairan dituangkan.

Tips memilih RDA

rda-terbaik-7
Kualitas materail yang bagus, deck yang mudah, dan posisi airflow yang dinamis menjadi hal yang harus diperhatikan saat memilih RDA. (Foto: Shutterstock)

Oke jika kamu pada akhirnya memilih RDA sebagai atomizer, ada beberapa beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan membaca ulasan mengenai RDA yang ada di pasaran melalui media sosial atau forum-forum vape. Dengan melakukan ini, kamu bisa memiliki gambaran awal RDA mana yang akan kamu beli nantinya. Berikut ini adalah beberapa  hal yang harus kamu perhatikan saat memilih RDA dengan kualitas terbaik.

1. Perhatikan airflow-nya. Komponen ini sangat penting bagi sebuah atomizer karena menjadi saluran udara yang akan membuat RDA menjadi tidak cepat panas. Pilihlah airflow yang besarannya bisa diatur dengan mudah. Dengan pengaturan ini kamu juga akan mendapatkan rasa liquid yang pekat.

2. Desain. Pertimbangan ini tak hanya ditentukan oleh selera. Kamu juga harus menyesuaikan besar diameter RDA dengan mod yang kamu gunakan. Saat ini adalah dua pilihan diameter yang umum digunakan, yaitu 22 dan 24. Sesuaikanlah ukuran diameter ini dengan ukuran mod yang digunakan.

3. Harga dan kualitas. Saat ini di pasaran telah banyak tersedia beragam varian RDA dengan harga dan kualiasnya masing-masing. Pepatah bilang, "ada harga, ada kualitas." Hal inilah yang harus kamu pegang baik-baik. Jangan tergoda dengan harga yang murah jika barang ditawarkan ternyata clone (tiruan) karena dapat membuat RDA cepat panas akibat material murahan yang digunakannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenapa hexohm mahal? apakah layak untuk dibeli?